Ada satu keanehan dalam masyarakat kampung adat Dukuh yang berada di pegunungan Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Masyarakat ini pantang untuk menggunakan kompor gas tau kompor minyak karena dinilai menyalahi aturan adat leluhur.
“Tak hanya kompor gas, barang mewah lainnya juga, seperti listrik, karena dianggap menyalahi aturan,” jelas Saefudin, pengurus Kampung adat Dukuh, belum lama ini.
Lalu, bagaimana cara mereka memasak? tentu saja dengan cara tradisional. Seperti yang dijelaskan oleh Saefudin, mereka memasak dengan menggunakan tungku bahan bakar dari kayu yang sudah dilakukan sehari-sehari seperti yang digunakan para leluhur sebelumnya.
Hal ini dikarenakan lebih aman dan mudah dalam melakukan aktivitas memasak jika dibandingkan dengan memakai kompor gas.
“Tak boleh pakai kompor gas, terhalang oleh adat, yang berlaku di sini itu kayu bakar,” jelasnya.
Meskipun pemerintah memberikan kompensasi kompor gas, masyarakat Kampung Dukuh tetap menerima pemberdian dari luar tersebut.
Namun, kompor gas pemberian pemerintah itu, kata Saefudin seluruh masyarakat Kampung Dukuh menyerahkan kembali kepada pihak desa, bahkan ada yang menjualnya ke masyarakat luar kampung.
“Dikasih kompor gas oleh kami juga diterima tapi dijual lagi,” kata Saefudin.
Jumlah penduduk kampung adat Dukuh sekitar 500 orang dari 102 rumah dan masjid terbagi dua Kampung Dukuh dalam dan luar, di Kampung Dukuh dalam tedapat 38 rumah dengan tampilan rumah panggung bahan dari kayu dan bambu beratap daun.
Sumber : http://kampungtki.com/baca/28298
Tidak ada komentar:
Posting Komentar